Minggu, 20 Oktober 2013

Contoh Produk Gagal Di Pasaran Dan Di Produksi Kembali




Produk yang akan saya bahas adalah produk Oreo Wafer Sticks yang di produksi oleh PT Kraft Indonesia. Produk Oreo Wafer Sticks yang ditarik dari peredaran pasar Indonesia ini diduga mengandung bahan dasar susu bermelamin yang berasal dari Cina. Susu ini digunakan sebagai bahan dasar campur Oreo. Bahan dasar pada bagian krim tengahnya yang berwarna putih dan bahan campuran pada krim cokelat di bagian tengahnya. Dugaan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) untuk produk Oreo ini diperkuat dengan tercantumnya kode produksi “ML” yang berarti produk tersebut diproduksi diluar negri (luar Indonesia).
Melamin adalah sebuah zat yang berbahaya dengan kandungan nitrogen 66% dan bias didapat sebagai Kristal pemutih yang hanya boleh digunakan dalam kadar yang sudah ditentukan delam makanan apapun, penggunaan melamin yang berlebihan sangatlah berbahaya karna sebenarnya melamin adalah sebuah zat yang digunakan dalam membuat plastik, lem ataupun pupuk. Food and Drugs Administrator (Badan Makanan dan Obat) Amerika Serikat menyatakan bahwa kandungan melamin yang dapat di toleransi adalah 0,63 mg per kg berat dan apabila kadar ini dilanggar maka akan mengakibatkan penyumbatan kandung kemih, zat kimia ini biasanya menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal khususnya pada bayi. Ketika dicerna metabolisme menghasilkan amonia didalam tubuh yang menyebabkan kegagalan ginjal dan dapat berujung pada kematian.
Untuk mengetahui kebenarannya maka BPOM Indonesia sudah melakukan tindak lanjut, seperti menarik semua produk Oreo Kraft yang ada dipasaran untuk diteliti lebih lanjut tenteang kandungan makanan tersebut serta melarang untuk menjual dan mengkonsumsi makanan tersebuat sampai ada penjelasan lebih lanjut. Pada tanggal 24 September 2008 BPOM Indonesia telah mengeluarkan pernyataan pers berupa “Produk Susu Formula Dan Produk Susu Olahan Yang Di Produksi Indonesia Aman Untuk Di Konsumsi”.
Dengan keluarnya pernyataan dari BPOM tersebut maka PT Kraft Indonesia dalam Detik.com bahwa makanan ini bebas dari bahan susu bermelamin dan tidak diproduksi di Cina melainkan diproduksi di Indonesia dengan bukti kode produksi “MD” yang berarti produk dan produksi dalam negri. PT Kraft Indonesia juga mengklaim bahwa produk lain dari perusahaan tersebut juga bebas melamin.
Strategi perusahaan untuk mengembalikan produk tersebut kepasaran adalah dengan meningkatkan dan memperbaiki produk misalnya kualitas dari coklat dan susu itu sendiri harus baik, menambahkan berbagai model baru (ukuran, rasa dan kemasan), membuat iklan yang menarik sehingga konsumen menyadari adanya produk tersebut (Product Awareness Advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk tersebut (Product Preference Advertising), Mengadakan event-event untuk mempromosikan produk tersebut dan lebih memperluas produk tersebut.
Dampak dari tindakan dengan adanya perbaikan produk yang gagal untuk perusahan adalah dalam melakukan pemilihan atau meneliti lebih baik setiap bahan-bahan yang akan diproduksi, menjadikan pembelajaran dimasa yang akan datang supaya lebih teliti dalam pemakain bahan-bahan tersebut dan perusahaan harus selalu memantau, mengukur atau mengetahui kepuasan pelanggan pemakai produk tersebut dengan menggunakan system keluhan dan saran, survey kepuasan pelanggan, Lost Customer Analysis ,Dll. Dan dampak tindakan dengan adanya perbaikan produk gagal untuk masyarakat adalah lebih mengetahui produk mana yang baik untuk dikosumsi, lebih berhati-hati dalam memebeli produk dan konsumen dapat membeli atau mengkosumsi produk tersebut dengan tenang karena adanya perbaikan dari perusahaan untuk produk gagal tersebut.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar