Minggu, 25 September 2011

MEMBACA PELUANG USAHA

1.CARA MELIHAT DAN MEMBACA PELUANG USAHA

Melihat peluang usaha mungkin bagi Anda adalah salah satu hal yang Anda buat pusing selain modal sebelum Anda membuka usaha. Membaca peluang bisnis bukan lah terletak dari jam terbang atau lama kita memperhatikan hal untuk melihat peluang suatu usaha.
Pertama-tama kita harus teliti dahulu konsep dari melihat peluang usaha. Apa yang kita inginkan dari melihat peluang usaha atau peluang bisnis? Jenis bisnis atau usaha untuk kita tekuni, benar. Apa yang kita cari dari usaha atau bisnis yang kita tekuni? Tentunya keuntungan, benar. Namun, untuk melihat peluang bisnis tidak sekedar untuk memperoleh jenis bisnis atau usaha yang kita tekuni untuk memperoleh keuntungan.
Untuk melihat peluang bisnis, kita harus melihat beberapa aspek berikut ini:
1. Jenis Usaha. Bukankah kita melihat peluang usaha untuk menentukan jenis usaha? Ya, tentu saja. Tapi bukan itu point yang harus Anda teliti. Maksud saya dari jenis usaha ini adalah jenis usaha bersifat tren, bersifat intuisi Anda, atau juga bersifat lainnya. Seperti yang saya jelaskan di artikel wirausaha lainnya, Anda sebagai wirausahawan harus mempunyai Visi dan Misi. Jika usaha Anda bersifat tren, usaha Anda tidak akan berlangsung lama setelah bergantinya tren jaman, namun usaha Anda akan mempunyai prospek saat tren itu menjadi top topik jaman itu. Jika usaha Anda bersifat intuisi Anda, atau dengan kata lain adalah obsesi, cita-cita Anda, sebaiknya Anda pikirkan ulang dan buat suatu hal yang unik dan berbeda, juga kembangkan bisnis panggilan jiwa (intuisi) Anda tersebut. Pikirkan hal yang sama untuk sifat jenis usaha yang lain yang sedang Anda kaji.
2. Produk Anda. Selain sifat jenis usaha, Anda juga harus melihat produk yang Anda pasarkan. Teliti dan kaji baik-baik, karena Anda akan mendapatkan keuntungan hanya dari produk Anda yang terjual. Apakah produk Anda cepat habis, sehingga pelanggan mempunyai traffic atau perputaran omzet yang banyak? Apakah produk Anda lama habisnya tetapi keuntungan besar ketika produk Anda terjual? Hal ini sudah saya singgung di artikel sebelumnya, Modal Bagi Wirausahawan.
3. Target Pasar. Produk Anda bisa terjual jika terdapat pasar yang mana produk Anda akan terjual di dalamnya. Tentukan pasar, atau tempat entah itu kota lain, pulau lain, bahkan ekspor ke negara lain jika perlu agar produk Anda terjual.
4. Usaha Di Sekitar Anda. Jika Anda sudah menemukan jenis usaha Anda, mengkaji produk Anda dan temukan pasar, Anda harus melihat satu aspek lagi, yaitu melihat usaha di sekitar Anda. Banyaknya pesaing mengakibatkan produk Anda kurang terjual, bahkan yang mengerikan adalah tidak terjualnya produk Anda. Kita harus melihat para pesaing dan kita harus yakin kita akan berhasil, terlebih kita harus mencobanya! Jangan takut mencoba, karena kita tahu bahwa langkah yang jauh dimulai dari langkah pertama.

B.TIPS-TIPS MEMBACA PELUANG USAHA

USAHA KECIL - Peluang bisnis usaha identik dengan keberuntungan, rejeki atau penghasilan.
Jadi peluang itu dekat dengan uang. Meraih peluang sama dengan meraih uang. Kalau begitu apakah kita akan diam melihat peluang atau meraihnya ketika ia lewat di depan kita? Pepatah mengatakan “Peluang itu cuma lewat sekali dan tidak pernah kembali lagi”. Jadi, ketika peluang bisnis baru itu datang kita harus siap untuk menerimanya.
Hal-hal dasar apa saja yang harus siap di dalam diri kita ketika peluang itu datang?
1. Knowledge.
Pengetahuan atau informasi yang menunjang di bidang “peluang” itu sendiri.
Bagaimana mungkin misalnya saja kita ditawarkan pekerjaan sopir truk kita tidak bisa mengemudikan mobil?
Ada beberapa tingkatan knowledge untuk menerima peluang bisnis atau usaha :
a. Basic Knowledge.
Yaitu pengetahuan2 yang bisa diajarkan kepada umum atau orang awam dalam waktu singkat.
Misal: mencuci, menyetrika, menggoreng, menggali, dll.
b. Midle Knowledge.
Yaitu pengetahuan2 yang bisa diajarkan secara berulang-ulang dalam beberapa hari.
Misal: belajar naik sepeda(motor), mengendarai mobil, mengoperasikan alat2 listirk/komputer.
c. Expert Knowledge.
Yaitu pengetahuan2 yang bisa diajarkan yang membutuhkan guru atau pelatih pendamping yang berpengalaman dan membutuhkan skill khusus.
Misal: salesman pada awalnya dibantu oleh supervissor, sales manajer, atau regional manajer.
mahasiswa kedokteran spesialis bedah pada awalnya dibantu oleh dokter bedah yang sudah profesional.
Dan ada expert knowledge yang bisa diajarkan tanpa harus melalui pendidikan formal, tetapi dari ketekunan dan keuletan orang itu sendiri.
Seperti contoh:
- belajar melukis, menggitar (meskipun pada awalnya salah-salah tapi akhirnya bagus juga).
- belajar bikin radio (setelah ngoprek sana sini akhirnya dapat pengetahuan bikin radio juga).
- belajar internet marketing (dengan modal “read and understanding” akhirnya lama2 mengerti juga).
Jadi, apabila kita melihat peluang bisnis usaha dan kita memiliki knowledge di bidang tersebut, artinya kita sudah siap meraih peluang bisnis tersebut.
Bahkan apabila dalam posisi expert knowledge pun jika kita mendapatkan info skill dari guru/pelatih pendamping secara gratis itu sangat bagus untuk dijadikan peluang buat kita.
Semakin banyak kita bertanya semakin kita cepat menyerap ilmu yang diberikannya, dan itu menambah wawasan dan pengalaman kita menjadi cepat pintar.
2. Mentality.
Mentalitas merupakan faktor utama dalam suksesnya melakukan sebuah pekerjaan atau peluang bisnis usaha baru.
Sebagai contoh mungkin kita sudah bisa mengendarai mobil tetapi mental kita tidak bisa menerima pekerjaan sebagai sopir truk itu karena takut nabrak.
Mentalitas yang buruk dapat mengganggu naiknya prestasi karier atau bisnis seseorang. Hal ini diidentikkan dengan faktor emosional atau Emotional Quetions (EQ).
Kita sebagai diri kita adanya sering merasakan perasaan takut, ragu2 atau dihantui bayang2 negatif lainnya.
Cara mudah mengatasi ketakutan hanyalah 1 yaitu melawan rasa takut itu sendiri baik dalam pikiran mental ataupun tindakan nyata.
Mungkin kita pada waktu SD pernah disuruh maju di depan kelas untuk bernyanyi atau berpuisi, pidato.
Nah, sebelum kita maju, hati kita selalu berdebar2 ketakutan, tetapi ketika kita dipanggil maju seolah2 kita dipaksa melakukan apa yang kita takutkan itu.
Dan setelah melewati “masa kritis” itu ternyata kita bisa mengalahkan apa yang kita takutkan tadi.
Jadi, sebenarnya kita bisa mengatasi mentalitas ketakutan dengan melompat keluar mengambil 1 tindakan yaitu keluar dari ketakutan itu sendiri = “Action!”.
3. Attitude.
Sikap merupakan faktor yang hampir sama dengan mentalitas,sikap mengendalikan seluruh tubuh kita.

Apabila hari ini anda bersikap sedih, lemah, pesimistis, lesu, tidak bersemangat, seolah-olah tidak ada harapan baru, negatif thinking, maka ketika anda melihat sebuah PELUANG kerja-bisnis-usaha tidak akan pernah melihatnya sebagai sebuah harapan yang membantu kehidupan anda.

Ibarat anda berada di padang pasir selama seminggu dan anda kehausan, tetapi ketika ada orang menawarkan segelas es jeruk segar anda menghiraukannya begitu saja.
Semangat adalah faktor penting untuk bekerja, dengan semangat kita siap menerima tantangan seberat apapun.


www.google.com