PENGERTIAN
ETIKA BISNIS
Etika
bisnis adalah perwujudan dari nilai-nilai moral. Hal ini disadari oleh sebagian
besar pelaku usaha, karena mereka akan berhasil dalam usaha bisnisnya jika
mengindahkan prinsip-prinsip etika bisnis. Jadi penegakan etika bisnis penting
artinya dalam menegakkan iklim persaingan usaha sehat yang kondusif.
Etika
bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang
sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki
daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai
(value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya
dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Di
Indonesia, penegakan etika bisnis dalam persaingan bisnis semakin berat. Kondisi
ini semakin sulit dan kompleks, karena banyaknya pelanggaran terhadap etika
bisnis oleh para pelaku bisnis itu sendiri, sedangkan pelanggaran etika bisnis
tersebut tidak dapat diselesaikan melalui hukum karena sifatnya yang tidak
terikat menurut hukum.
Persaingan
usaha yang sehat akan menjamin keseimbangan antara hak produsen dan konsumen.
Indikator dari persaingan yang sehat adalah tersedianya banyak produsen, harga
pasar yang terbentuk antara permintaan dan penawaran pasar, dan peluang yang
sama dari setiap usaha dalam bidang industri dan perdagangan. Adanya persaingan
yang sehat akan menguntungkan semua pihak termasuk konsumen dan pengusaha
kecil, dan produsan sendiri, karena akan menghindari terjadinya konsentrasi
kekuatan pada satu atau beberapa usaha tertentu. Tanpa kepastian hukum, maka
mekanisme pasar akan terancam. Adanya hukum yang pasti akan memelihara
ketertiban dan menjamin transparasi pasar. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji
relevansi etika bisnis dengan persaingan usaha di Indonesia. Terdapat hubungan
yang erat antara etika bisnis dan persaingan usaha. Terdapatnya aspek hukum dan
aspek etika bisnis sangat menentukan terwujudnya persaingan yang sehat. Dalam
bisnis, terdapat bersaingan yang ketat, yang terkadang menyebabkan pelaku bisnis
menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan usaha dan memenangkan
persaingan.
A.
PERANAN DAN
MANFAAT ETIKA BISNIS DI BIDANG PEMASARAN
Kegiatan
pemasaran adalah kegiatan menciptakan, mempromosikan, dan menyampaikan barang
atau jasa kepada para konsumennya. Pemasaran juga berupaya menciptakan nilai
yang lebih dari pandangan konsumen atau pelanggan terhadap suatu produk
perusahaan dibandingkan dengan harga barang atau jasa dimaksud serta
menampilkan nilai lebih tinggi dengan produk pesaingnya.
Pada
dasarnya kegiatan pemasaran merupakan fungsi utama dalam menentukan bisnis
perusahaan. Tenaga pemasarran merupakan sarana penghubung utama perusahaan
dengan konsumen atau merupakan ujung tombak bisnis perusahaan. Kegiatan
pemasaran untuk produk barang dan jasa, tentu saja berbeda dalam penanganannya.
Biasanya untuk barang sering kali diiklankan di media, sedangkan untuk jasa
secara etis dan moral relative sangat sedikit yang diiklankan kepada umum secara
terbuka.
Dengan
perkembangan teknologi informasi dan bisnis yang global, maka teknik-teknik
pemasaran pun bergeser dan berkembang cepat. Pemasaran bisa dilakukan dengan
situs-situs, email, dan lain-lian. Semua dapat dilakukan secara cepat, efisien,
dan tanpa batasan wilayah dan waktu. Sehingga persaingan produk dan jasa saat
ini semakin ketat. Oleh karena itu, pemasar dituntut kreatif dan inovatif dalam
melakukan kegiatan pemasaran tersebut.
Dalam
persaingan pemasaran yang begitu ketat, kadang kita menemukan perusahaan yang
melakukan pemasaran tanpa memperhatikan etika bisnis. Hal ini mungkin secara
jangka pendek untung, namun jika jangka panjang akan rugi. Karena masyarakat
akan meninggalkan perusahaan yang melakukan kegiatan tidak etis tersebut.
Ada
tiga faktor yang dapat mempengaruhi seorang manajer pemasran untuk melakukan
tindakan tidak etis tersebut :
·
Manajer
pribadi manusia, ada rasa ingin memenuhi kebutuhan pribadinya, untuk
menangkalnya dibutuhkan pendidikan agama dan moral yang baik.
·
Kepentingan
korporasi, adanya tekanan manajemen yang membuat seorang manajer dipaksa dengan
kondisi tertentu biasanya dengan target yang sulit dicapai sehingga apapun
untuk mencapainya.
·
Lingkungan,
yang ada di sekitarnya yang alngsung maupun tidak langsung membentuk perilaku
manajer pemasaran itu.
B. PERAN
DAN MANFAAT ETIKA BISNIS DI BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen
keuangan dalam konteks pembahasan ini adalah berhubungan dengan penganggaran.
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh
kegiatan bank yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk
jangka waktu tertentu di masa mendatang. Anggaran berkaitan dengan manajemen
keuangan yang berkaitan dengan waktu realisasi, maka biasanya disebut dengan
rencana keuangan (budgetting). Rencana keuangan adalah rencana keuangan lembaga
bisnis yang merupakan terjemahan program kerja lembaga bisnis ke dalam
sasaran-sasaran (target) keuangan yang ingin dicapai dalam kurun waktu
tertentu.
Penganggaran budgetting merupakan
proses yang mencakup :
1.
Penyusunan rencana kerja lengkap
untuk setiap jenis tingkat kegiatan dan setiap jenis tingkat kegiatan yang ada
pada suatu lembaga.
2.
Penentuan rencana kerja dalam
bentuk mata uang dan kesatuan kuantitatif lainnya, dilakukan melalui
sistematika dan logika yang dapat dipertanggungjawabkan.
3.
Rencana kerja masing-masing dari
setiap kesatuan usaha, satu sama lain atau secara keseluruhan, harus dapat
berjalan dengan serasi.
4.
Penyusunan rencana kerja perlu
adanya partisipasi dari seluruh tingkatan manajemen sehinngga pelaksanaan
anggaran merupakan tanggung jawab seluruh anggota manajemen.
5.
Anggaran merupakan alat koordinasi
yang ampuh bagi Top Manajer dalam mengelola bank, dalam rangka mencapai rencana
yang telah ditetapkan.
6.
Anggaran merupakan alat pengukur
tingkat keberhasilan pelaksanaan rencana kerja, sekaligus dipakai sebagai alat
evaluasi dan penetapan tindak lanjut.
7.
Anggaran merupakan alat pengawas dan
pengendalian jalannya bisnis.
Penganggaran
merupakan langkah-langkah yang menjadi dasar bagi penetapan strategi bisnis.
Penganggaran merupakan perencanaan strategi unit bisnis, terlebih lagi adalah
berkaitan dengan masalah keuangan lembaga bisnis.
Manfaat dan Keuntungan Budgetting :
Dengan
memahami kaidah-kaidah dasar perencanaan keuangan, pengelola bank dapat
menetapkan sasaran pengembangan yang diinginkan, melaksanakan, mengendalikan
dan secara tekun dan taat untuk mencapainya. Keuntungan Budgetting yang lebih
spesifik antara lain :
1.
Merangsang atau memaksa
pertimbangan-pertimbangan mengenai kebijakan dasar manajemen.
2.
Membutuhkan organisasi yang mantap,
pembagian tanggung jawab yang jelas dan tetap pada tiap bagian manajemen.
3.
Mendorong anggota manajemen untuk
ikut serta dalam penetapan tujuan bersama dan tempat untuk komunikasi berkala
antar pengurus.
4.
Mendorong semua bagian manajemen
untuk membuat rencana yang sesuai dengan bagian lain.
5.
Mengharuskan untuk pemakaian tenaga
kerja, fasilitas dan modal yang paling ekonomis.
Kaidah Dasar Perencanaan :
Sebagaimana kaidah umum yang
berlaku, sasaran perencanaan keuangan perlu memperhatikan dan mengindahkan
nilai-nilai sebagai berikut :
1.
Sesuai kemampuan (Realistis)
Dalam merencanakan harus didasarkan pada kemampuan dan
pengalaman yang dimiliki, sehingga sasaran yang ditetapkan tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah.
2.
Dirumuskan dengan jelas
Sasaran perlu dirumuskan dengan jelas, sehingga pelaksanaan
dan pengendaliannya akan menjadi lebih mudah.
3.
Dapat diukur hasilnya
Sasaran yang ditetapkan akan menjadi acuan tindakan
pelaksanaan dan pengendaliannya dari waktu ke waktu, sehingga ukurannya dibuat
dalam kuantitatif.
4.
Ada kerangka waktu yang jelas
Mengukur
hasil atau pencapaian hasil suatu usaha akan terikat pada jumlah dan waktu.
Pembatasan Penganggaran melibatkan waktu yang akan datang,
sehingga diperlukan batasan-batasan
atau asumsi :
·
Budgetting didasarkan pada
taksiran-taksiran (estimasi)
·
Budgetting harus disesuaikan
terhadap perkembangan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi.
·
Budgetting tidak menggantikan
manajemen dan administrasi tetapi merupakan alat bantu untuk pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi.
·
Realisasi Budgetting tidak akan
terjadi secara otomatis, tetapi membutuhkan usaha dan keras untuk mencapainya.
Sumber dan Alat Bantu Budgetting
Sumber-sumber data tersebut terdiri
dari :
1.
Laporan keuangan periode lalu
2.
Data riset pasar mengenai potensi
funding dan financing
3.
Permohonan pembiayaan yang akan
direalisasikan untuk periode mendatang
4.
Rencana angsuran pembiayaan
5.
Rencana pengeluaran biaya periode
berikutnya
6.
Kebijakan yang telah disepakati
bersama
7.
Asumsi-asumsi dalam penetapan cash
in dan cash out sesuai dengan kebijakan yang telah disepakati.
C. PERAN
DAN MANFAAT ETIKA BISNIS DI BIDANG TEKNOLOGI
Dalam
era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan
sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya,
sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi
dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi atau Chief Information
Officer (CIO). Sebagai manajer jelas harus mengetahui etika manajemen. Aspek
keuangan merupakan suatu aspek yang yang sangat sensitif, demikian juga dengan
aspek informasi. Dengan demikian hak dan tanggung jawab manajer mengisyaratkan
bahwa syarat manajer harus “beretika (bermoral) tinggi dan kuat”.
Sebagai
seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan
etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung
jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan
aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik
sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam
organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi
tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis
dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis
yang harus dipertimbangkan.
Aplikasi Teknologi Informasi Dalam
Bidang Bisnis
Kemajuan
yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi merupakan sesuatu
yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia
dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak
semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara
kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi
manusia. Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negatif (kerugian)
dari penggunaan Teknologi Informasi.
Keuntungan dari penggunaan Teknologi
Informasi :
1.
Kemajuan teknologi komunikasi yang
cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.
2.
Semakin maraknya penggunaan
Teknologi Informasi akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
3.
Bisnis yang berbasis Teknologi
Informasi atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah
transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
4.
Informasi yang dibutuhkan akan
semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
Kerugian dari penggunaan Teknologi
Informasi :
1.
Dengan pesatnya teknologi informasi
baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang
berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
2.
Dengan mudahnya melakukan transaksi
di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang
seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
Etika dalam Teknologi Informasi
Seperti
yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan
pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan
taraf hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam
bidang it tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu,
teknologi dan kehidupan. Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil
alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang
diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan
yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi
sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia
terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.
Masalah etika juga mendapat
perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini
diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup
privasi, akurasi, property, dan akses.
· Privasi,
menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan
oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya.
· Akurasi, terhadap
informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi.
Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan,
dam bahkan membahayakan
· Properti, Perlindungan
terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan
sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur
melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan
(trade secret).
· Hak cipta adalah
hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian kekayaan
intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta
buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak, dan
bahkan kepingan semi konduktor.
· Paten merupakan
bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapat
karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna.
Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.
· Rahasia Perdagangan.
Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau
kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak
menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada
orang lain atau dijual.
· Akses. Fokus
dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi
informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap
informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung
pengaksesan untuk semua pihak.
Sumber :
- Barten, 2000. ”Pengertian Etika Bisnis.” Jogja : Kanikus
- http://nikenpujiharto.blogspot.com/2013/01/peran-etika-bisnis-dalam-kehidupan.html
- http://trisultanefendi.blogspot.com/2013/01/etika-bisnis-dalam-lingkup-globalisasi.htm
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/etika-bisnis-dalam-pemasaran-dan-perlindungan konsumen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar